Mungkin sekilas dari judulnya seperti mau mengisahkan
sesuatu yang menjadi awal segala yang akan ditulis selanjutnya di blog ini.
Tapi sebenarnya bukan itu yang mau saya tulis disini. Lebih tepatnya awal mula
saya bepergian jauh menggunakan moda transportasi yang selama ini saya liat
dari daratan dengan mendongak ke atas. Ya,… Transportasi itu adalah PESAWAT. Rasanya ga enak juga ya kalau
panjang-panjang nulis prolognya. So… Let’s
start the story…
Saat itu adalah sebuah hari dibulan Oktober atau mungkin November
saya sedikit lupa, namun yang pasti waktu itu masih di tahun 2011. Saya
mendapatkan semuah email dari salah
satu teman di komunitas bahwa komunitas diminta untuk mengirimkan 2 orang
perwakilan untuk mengikuti sebuah event blogger tingkat ASEAN yang akan
diadakan di pulai dewata BALI. Saat itu satu persatu ditawari siapa yang akan
pergi untuk mewakili komunitas yang baru seumur jagung ini di kancah per
bloggeran tingkat tinggi. Eh maksudnya tinggat ASEAN. Setelah berbagai diskusi
akhirnya diputuskan saya dan teman lain bernara Arif yang akan mewakili
komunitas di ajang bergengsi tersebut.
Berbagai persiapan kami lakukan (sebenarnya enggak juga sih karena hanya mempersiapkan baju buat ganti disana :D) sebelum berangkat. Sebenarnya waktu itu kami minta tiket penerbangan dari kota pelajar jogja karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal kami di Magelang. Namun, karena panitia berasumsi bahwa magelang ada di Jawa Tengah maka tiket penerbangan perdana kami itu start dari kota LUNPIA semarang. Ya, sebuah kota pelabuhan di utara Jawa Tengah yang sekaligus ibu kota provinsi. Saat menerima tiket ada perasaan senang dalam diri saya karena akhirnya bisa menaiki si burung besi melintasi pulau dan lautan (lebay kali ya :D) serta melihat indahnya darata dari tempat yang cukup tinggi. Namun ada satu hal yang membuat kami bingung yaitu jadwal penerbangan adalah first flight (penerbangan pertama dihari itu). Kami tidak punya saudara ataupun teman di kota itu yang bisa buat sekedar menginap semalam dan menitipkan motor karena ajang tersebut berdurasi cukup lama (kalau tidak salah 7 hari). Setelah Tanya sana Tanya sini akhirnya sesepuh komunitas mengabarkan kalau beliau mempunyai teman di semarang (teman SMP kalau ga salah) yang bisa buat sekedar menginap dan nenitipkan motor. Singkat cerita kami pun menghubungi orang tersebut untuk meminta ijin menginap dan menitipkan motor. Tidak disangka kami diterima dengan baik. Lanjut cerita pas hari keberangkatan aja ya biar ga kepanjangan (sebenarnya sedikit lupa sih ngapain aja). Oiya waktu itu itu kami menggunakan maskapai penerbangan singa terbang.
Hari keberangkatan pun tiba. Kami berdua berangkat malam hari
ke semarang menggunakan motor teman yang cukup tangguh untuk perjalanan kami. Sampai
dirumah teman baru sekitar pukul 20.00 dan sedikit mengobrol karena teman baru
kami ini harus berangkat kerja (shift malam) sehingga kami pun ditinggal berdua
dirumah yang tidak terlalu besar itu. Sebelum beliau berangkat beliau
memesankan taksi yang akan mengantarkan kami ke bandara karena jarak yang cukup
jauh rumah. Pagi harinya pukul 4.00 kami sudah siap sedia sambil menunggu taksi
yang jemput (taksi jemput pukul 5.00). Driver taksi pun menelpon kami bahwa dia
tidak bisa masuk karena portal perumahan masih ditutup. Walhasil kami harus
jalan kaki sampai depan komplek untuk mencari taksi yang ternyata sudah
muter-muter cari jalan masuk. Setelah ketemu kami pun segera meluncur ke Bandara
karena takut telat (secara pengalaman pertama naik burung besi). Ketika sampai
di bandara ternyata bandaranya masih tutup (kepagian datangnya) dan kami pun
harus duduk-duduk dengan sejuta perasaan menanti bandara membuka pelayanannnya.
Ternyata udah cukup banyak juga ya nulisnya. Sambung besok
lagi ya nulisnya biar besok ada bahan lagi yang mau ditulis. Soalnya kalau
kehabisan bahan nanti susah lagi nyarinya….
Hehehe…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar